Jenis-Jenis Pendhok Keris

Jenis-Jenis Pendhok Keris

Selubung logam pada gandar warangka keris disebut Pendhok atau Kandelan. Pendhok bisa dibuat dari bermacam-macam logam : emas, perak, kuningan emas putih (mamas), bahkan besi berpamor. Fungsi pendhok adalah sebagai pembungkus gandar dari kerusakan dan juga berfungsi sebagai hiasan. Di jaman dulu pendhok digunakan sebagai tolak ukur kekayaan seseorang. Semakin banyak perhiasan yang melekat pada pendhok semakin mahal harga pendhok yang dipakainya, semakin kaya kesan orang kepadanya.
Jenis-Jenis Pendhok Keris

Pendhok ada tiga macam :
Pendhok Bunton
Pendhok ini berbentuk selubung tanpa belahan dan ujungnya buntu.

Pendhok Topengan
Yaitu pendhok yang terbelah pada salah satu sisinya, tetapi belahan ini tidak sampai pada bibirnya, hingga terbentuk seperti topeng. 

Pendhok Slorok (Blewah/Blewehan)
Yaitu pendhok yang terbelah pada salah satu sisinya hingga membelah bibir dan gandar terlihat dari luar. Pendhok semacam ini biasanya untuk warangka gandar iras, yaitu warangka dengan gandar satu kayu. Terkadang belahan ini diisi dengan lemmpengan logam berhias. Pendhok semacam ini lazim dinamakan pendhok slorok.

Bila pendhok ini dihiasi dengan permata, intan, yakut atau batu mulia yang lain, maka pendhok ini dinamakan pendhok ronyok. Pendhok silih asih adalah pendhok yang dibentuk dari perak dan emas. Pendhok kemalon adalah pendhok yang dilapisi dengan lak kemudian dicat dengan warna merah, coklat atau hitam.Di jaman dulu hanya Raja atau Putera Mahkota yang diperbolehkan memakai kemalon merah.

Pendhok biasanya ditatah dengan motif bermacam-mcam, kebanyakan dapat dikembalikan kepada motif batik yakni :
  • Sembagen Huk (hanya untuk Raja)
  • Kuma Irawan
  • Jenis-jenis semen, seperti semen ageng, semen manyura, semen jlengut, semen garuda dan sebagainya.
  • Jenis-jenis parang, seperti parang rusak, parang sumilir dan sebagianya.
  • Cemara Sewu (untuk banyu)
  • Gringsing
  • Jlengut
  • Saton
  • Lung-lungan
Sering kali pendhok tersebut dihiasi dengan email berwarna kuning, biru, dan hijau. Dapat pula pada pendhok ditatah lambang kerajaan seperti HABA, PB, Pakualaman dan Mangkunegara, tergantung dari selera pemesan.

Pendhok dari suasa, emas 10-12 karat, lebih dihargai dari pada pendhok dari emas 22 karat. Selain suasa lebih sulit membuatnya karena mudah pecah juga memiliki  daya tarik tersendiri. Pada ujung pendhok sering pula diberi perlindungan berupa logam dari emas meskipun pendhoknya sendiri dari perak atau logam lain. 
Blogger
Disqus

Tidak ada komentar