Wayang dan Hubungannya dengan Dunia Perkerisan
Wayang Dalam Dunia Perkerisan - Sebagaimana telah disebutkan terdahulu, dunia pewayangan dan dunia perkerisan selalu kait-mengkait. Berikut akan dicoba menampilkan unsur-unsur pewayangan dalam dunia perkerisan, yang sebagian besar menyangkut dhapur ataupun bentuk (wanda) bilah keris, antara lain sebagai berikut :
- Semar Tinandhu (keris lurus): cocok untuk meningkatkan kedudukan sosial.
- Semar Pethak (keris lurus) : atau Semar Matak Aji, cocok untuk mencari ilmu kejiwaan.
- Karna Tinandhing atau Karna Tandhing (keris lurus) dengan dua kembang-kacang yang bertolak belakang.
- Bima Kurda (keris luk 15) : cocok untuk melawan musuh.
- Anoman (keris luk 5) : cocok untuk kesaktian/perajurit.
- Buto Ijo (keris luk 9 dan 13) : cocok untuk seniman.
- Indrajit (keris luk 21) : cocok untuk kekebalan.
- Trisirah/Trimurda (keris luk 19) cocok untuk kekebalan dan lain-lainnya.
- Samba Keplayu (gaya Solo) : kecil, langsing, dan ndangak.
- Rajamala (gaya Solo): besar kepala, besar perut, ndangak.
- Gatotkaca Seba atau Mara Seba (gaya Solo) : pideksa (gagah) tetapi menunduk.
- Narada Kandha (gaya Yogya) pendek, perut buncit.
- Bhatari Dhurga : diukir seperti bentuk raseksi (raksasa wanita).
Sebagai tambahan, dapat disebutkan di sini bahwa dalam bahasa Jawa kata keris juga memiliki beberapa sinonim, yakni : katga, curiga, wangkingan (karena di-'wangking/disengkelit’), senjata ruket, senjata pamungkas, siyunging Bhatara Kala (tokoh wayang), pusaka, dan tosan-aji/wesi-aji (termasuk tombak, pedang, dll).
Menurut kepercayaan, keris-keris dengan dhapur/pamor tertentu dapat memiliki khasiat/tuah tertentu. MisaInya :
- Dhapur Carita (luk 11) : cocok untuk dalang/seniman.
- Dhapur Brojol (lurus) : cocok untuk dukun bayi/seniman.
- Dhapur Nagasasra (luk 13) : cocok untuk Raja/Kepala Pemerintahan.
- Dhapur Sabuk Inten (luk 11) : cocok untuk para perwira.
- Dhapur Sengkelat (luk 13) : cocok untuk para penguasa.
- Dhapur Tilam Upih (lurus) : cocok untuk pujangga/pendeta.
- Dhapur Tilam Sari (lurus) : cocok untuk Raja/pendeta.
- Dhapur Jaran Guyang (luk 7) : cocok untuk play-boy.
- Dhapur Pulanggeni (luk 5) : cocok untuk panglima/kornandan.
- Dhapur Singa Barong (luk 5-13) : cocok untuk pengawal.
- Dhapur Carubuk (luk 7) : cocok untuk pendeta/alim-ulama.
- Dhapur BethokIJangkung (luk 3) : cocok untuk keselamatan.
- Dhapur Sempana (luk 9) : cocok untuk Pejabat Pemerintah.
- Dhapur Jalak Sangu Tumpeng (lurus) : cocok untuk mencari rezeki.
- Pamor Udan Mas : cocok untuk mencari kekayaan.
- Pamor Beras Wutah : cocok untuk mencari nafkah.
- Pamor Satriya Pinayungan : cocok untuk komandan pasukan/penguasa/ pencari keselamatan.
- Pamor Raja Gundhala : cocok untuk kesaktian.
- Pamor Blarak Ngirit : cocok untuk mencari kesetiaan.
- Pamor Ujung Gunung (Raja Abala Raja) : cocok untuk kesaktian/ kekuasaan/kesetiaan para bawahan.
Demikianlah beberapa contoh keterkaitan antara dunia pewayangan dengan dunia perkerisan.