Mengenal Lebih Dalam Keris Pusaka Dhapur Luk 11
Sejak jaman purbakala hingga saat ini, keris menemukan bentuknya yang bermacam-macam dan penuh dengan makna spiritual yang dalam dibalik pembuatanya. Orang-orang jaman sekarang akan semakin rumit bila mempelajari keris secara satu per satu, karena banyak sekali makna yang terkandung di dalam masing-masing keris.
Dari bentuknya ada dua macam jenis keris, yaitu keris lurus dan keris ber-luk (lekuk). Sebagai senjata fisik, keris lurus berfungsi murni sebagai senjata tusuk dan sabet, menjadi senjata yang diandalkan untuk menusuk dan merobek tubuh lawannya dan seperti kabanyakan senjata tarung lainnya, racun pada keris (warangan keris) akan sangat menyakitkan lawan dan bahkan bisa membunuhnya walaupun hanya tergores sedikit saja.
Tidak demikian dengan keris ber-luk. Keris ber-luk, selain sebagai senjata tusuk dan sabet, bentuk luk-nya juga berguna dalam menahan dan menangkis senjata lawan dan menghasilkan luka yang lebih besar dan lebih parah bila berhasil menusuk lawan. Yang terakhir ini sering tidak disadari oleh kebanyakan orang, karena secara filosofis jawa, hal demikian memang tidak pantas untuk diutarakan. Jadi oleh Empu pembuatnya, bentuk luk keris memang sengaja dibuat dengan tujuan lain yang tersembunyi, bukan hanya sebagai pemanis. Selain itu, bentuk keris juga menjadi pakem untuk menunjukkan makna spiritual kerisnya.
Keris ber-luk 11, mungkin awalnya dibuat untuk mendobrak kemapanan pakem pembuatan keris pada jamannya, mengingat angka 11 tidak mempunyai makna tertentu dalam budaya jawa. Keris ber-luk 11 biasanya memiliki pembawaan yang teduh, tidak angker, tetapi dibalik keteduhan itu terkandung suatu energi gaib yang tajam yang siap menembus pertahanan perisai gaib lawan.
Contoh keris ber-luk 11 adalah Sabuk Inten dan Sengkelat luk 11 yang terkenal sakti dan banyak dibuat tiruannya. Kedua keris tersebut memiliki pembawaan yang teduh, tidak angker, tetapi dibalik keteduhannya itu terkandung suatu energi gaib yang tajam dan siap menembus pertahanan perisai gaib lawan, apalagi bila ujung kerisnya diarahkan kepada seseorang.
Awalnya Keris Sengkelat Luk 11 memang membingungkan banyak orang karena tidak sesuai dengan kebiasaan/pakem keris yang umum. Selain karena jumlah luk-nya yang 11, keris itu juga berwarna hitam gelap, tidak mengkilap dan tidak berpamor (Keleng), namun karena kesaktiannya yang sangat tinggi, keris ini kemudian banyak dibuat turunannya/tiruannya yaitu yang disebut keris-keris berdhapur sengkelat.
Berikut 11 dhapur keris pusaka luk 11 yang biasa kita temui :
Dhapur Sabuk Tali |
1. Dhapur Sabuk Tali
Ricikan Luk 11 : gandhik polos, sogokan hanya satu di depan saja, sraweyan. Pada buku lainnya menyebutkan, ricikan keris dhapur Sabuk Tali adalah gandhik polos, sogokan dua, blumbungan, thingil (terkadang tidak ada).
2. Dhapur Jaka Wuru
Ricikan Luk 11 : gandhik polos, blumbungan serta ri pandhan.
3. Dhapur Carita Luk 11
Ricikan Luk 11 : kembang kacang, lambe gajah dua, dan greneng lengkap.
4. Dhapur Carita Prasaja
Ricikan Luk 11 : kembang kacang, lambe gajah dua, tanpa ricikan lainnya.
5. Dhapur Carita Gandhu
Ricikan Luk 11 : kembang kacang, jenggot, lambe gajah, jalen, dan jalu memet, sraweyan dan ri pandhan.
6. Dhapur Carita Bungkem
Ricikan Luk 11 : kembang kacang bungkem, greneng lengkap, selebihnya tidak ada ricikan.
7. Dhapur Carita Genengan
Ricikan Luk 11 : kembang kacang, jenggot, lambe gajah dua, jalen, jalu memet, sogokan dua ukuran normal dan ri pandhan.
8. Dhapur Carita Keprabon
Ricikan Luk 11 : kembang kacang, lambe gajah dua, jalen, jalu memet, sogokan dua ukuran normal, sraweyan, kruwingan, lis-lisan, gusen dan greneng lengkap.
9. Dhapur Carita Daleman
Ricikan Luk 11 : kembang kacang lambe gajah satu, jenggot, tikel alis, sogokan dua ukuran normal, sraweyan, greneng lengkapp, kruwingan, lis-lisan dan gusen.
10. Dhapur Caluring/ Waluring Luk 11
Ricikan Lk 11 : kembang kacang, lambe gajah cuma satu (ada yang bilang harus dua), sogokan dua ukuran normal, sraweyan dan greneng lengkap. Pada keris-keris tangguh palembang, ricikannya lebih lengkap lagi yaitu : kembang kacang, lembe gajah dua, jalen, jenggot, blumbungan, sogokan dua ukuran normal, kruwingan, sraweyan, lis-lisan, gusen dan greneng lengkap.
11. Dhapur Nagasasra Luk 11
Penyebutannya harus lengkap, Nagasasra Luk 11, karena ada juga yang luk 13. Ricikannya : gandhiknya kepala naga, biasanya bermahkota dan kinatah emas. Dadanya menyentuh ganja, sedangkan badannya serta buntutnya ke atas mengikuti belokan luk-nya. Umumnya memakai greneng lengkap. Pada masa damai, moncong naga ini biasanya dijelali dengan emas, tapi pada masa perang atau darurat, emasnya dilepas.