Wujud Keris 'Raja' Milik Fadli Zon yang Dipamerkan di DPR

Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon memamerkan puluhan keris Bali dan Lombok miliknya. Salah satu keris yang dipamerkannya itu adalah keris yang biasa dimiliki oleh raja pada masa kerajaan dulu.


Setidaknya ada 20 keris Fadli di 'Pameran Keris Nasional: Pesona Keris Bali dan Lombok' yang digelar di DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2017). Salah satunya adalah Keris Pandawa Lare yang berasal dari suku Sasak, Lombok.

"Ini pamor Raja Abalaraja, biasanya dipakai oleh raja. Keris itu kan tanda bahasa sosial, yang mempengaruhi psikologi seseorang," ujar kurator keris Basuki Teguh Yuwono di lokasi pameran.

Berjenis keris pusaka, keris milik Fadli ini memiliki adeg/tangguh Lombok Jawa (Sunda Majapahit). Kemudian angun-angun Pandawa Lare Luk-5 dengan rerincikan idung, jlamer, pijetan, dan raeng.

Panjang keris Pandawa Lare itu 36,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 1,2 cm. Lalu Hulu Cenangan dengan panjang 12 cm, lebar 5 cm, dan tebal 3,5 cm. Untuk warangka sarung keris ini berjenis kekandikan dari bahan kayu bacan bermotif Mbatik Kobar. Lalu untuk sampleng/pendok-nya gegambilan tanpa sampleng dan gandar dihias penempel kayu bacan motif Sampir.

"Bahan baku, jenis batu meteorit, warnanya putih terang dan urat-uratnya menjadi tajam dan sangat ringan. Dia tidak mudah berkarat," urai Basuki.


Sementara itu, menurut Fadli, ada berbagai cara pandang untuk melihat keris. Bukan hanya dipandang dari sisi mistis atau spiritual, tapi juga ada unsur seni dan psikologi yang akhirnya mengandung sugesti.

"Kita mau kaya, kerja keras dan kerisnya Udan (hujan) Emas, itu berpengaruh. Kalau mau naik takhta (kerisnya) Djunjung Drajat. Di mobil saya ada keris empat tahun ini, karena saya suka," ucap Fadli di lokasi yang sama.

"Djundung Drajat ini ada keterangan ornamen abstrak karena efek ditempa ribuan kali, panas 1.500 derajat," imbuhnya.

Fadli sendiri sudah memiliki 1.300 keris dan ia simpan di berbagai lokasi, termasuk di ruang kerjanya dan di museum seni milik pribadi. Ia mengaku mengumpulkan keris sejak 20 tahun yang lalu.

"Dari Lombok dan Bali ada 300. Keris yang ini dari 2013, beli, ini sepuh dari abad ke-17-18, waktu zaman Sunda Majapahit. Yang dipamerkan di sini umumnya sudah ratusan tahun," kata Fadli.

Dalam dunia perkerisan, membeli biasa disebut dengan istilah mahar. Namun tidak melulu soal materi karena mendapatkan keris itu ibarat mendapatkan jodoh. Ada keris yang dibeli seharga hingga hampir Rp 5 miliar.


"Kalau saya nggak sampai segitu (membayar mahar keris). Saya yang murah-murah saja," sebut politikus Gerindra itu.

Fadli pun menyoroti soal maraknya pandai keris yang sering berbohong mengenai usia keris. Ada keris baru yang terkadang diakui sebagai keris sepuh. Untuk itu, Penasihat Serikat Nasional Keris Indonesia (SNKI) tersebut memberi wacana soal sertifikasi keris untuk melindungi para kolektor, apalagi saat ini banyak peminat keris dari luar negeri.

"Jangan keris baru dibilang keris lama, ya kayak lukisan. Kita harus perbanyak kolektor dalam negeri. SNKI akan lakukan sertifikasi dan pendataan, keris pusaka ada di dalam negeri karena di luar banyak peminatnya. Mereka luar biasa terhadap keris, terutama anak muda," papar Fadli.

Tak hanya itu, dia juga berharap agar keris-keris pusaka yang ada di luar negeri bisa diambil kembali. Fadli mengatakan pernah melihat keris-keris milik pahlawan yang disimpan oleh kolektor maupun museum di luar negeri.

"Teuku Umar kerisnya di Tropen Museum saya lihat pernah dipamerkan. Diponegoro di sana, di Belanda juga, Imam Bonjol dengan pasukannya, kerisnya diambil semua, Bung Karno, Bung Hatta, Sisingamangaraja, Sudirman, para pahlawan ini punya keris juga," ungkap dia.

"Harusnya kita ambil yang di sana. Sekarang semakin banyak di Belanda, Eropa, Amerika. Yang sedang gencar Malaysia, Brunei, Singapura, kita tidak ingin ada keris pusaka lari ke luar. Pandai-pandai besi baru juga indah (membuat keris), perlu kita kembangkan," sambung Fadli.

Beberapa waktu lalu Fadli juga pernah memamerkan keris miliknya yang serupa dengan keris milik Pangeran Diponegoro. Keris yang disebut Keris Nogosiluman tersebut bahkan pernah ditampilkan di sebuah majalah luar negeri. 
(elz/imk)

Sumber : Detik.com
Blogger
Disqus

Tidak ada komentar