Manfaat Keris Tindih
Manfaat Keris Tindih adalah untuk meredam kekuatan keris yang lain agar tidak menyerang atau membahayakan pemilik keris dan keluarganya.
Kepercayaan yang ada di masyarakat bahwa mereka belum merasa aman memiliki beberapa keris, jika belum memiliki keris tindih. Keris yang biasa dijadikan tindih adalah adalah keris-keris tangguh tua dan biasanya berdhapur bethok. Dari pemahaman tentang keris tindih ini menyebabkan banyak sekali keris-keris aspal (asli tapi palsu) yang menyerupai keris bethok tersebut.
Dari pengalaman di lapangan, keris tindih itu tidak harus bertangguh kuno (bethok Singosari) tapi dapat juga tangguh-tangguh setelah tangguh Singosari. Perlu dipahami dulu, bahwa keris tindih ini berfungsi untuk melindungi diri pemilik keris dan keluarganya dari gangguan/bahaya, tidak hanya dari keris tapi juga dari unsur-unsur yang lain yang dapat mengancam kehidupannya. Kalau keris bethok Singosari (bethok budho) tidak ada (umumnya mahar cukup tinggi), maka dapat juga menggunakan pusaka untuk tindih yang lain, seperti :
- Keris/tombak/pedang dengan pamor wengkon atau pamor tejo kinurung.
- Keris/tombak/pedang dengan pamor keleng.
- Keris dengan pamor yang lain yang memiliki tuah untuk melindungi diri pemilik keris dan keluarganya.
- Keris/tombak/senjata lainnya dengan dhapur yang khusus berfungsi untuk perlindungan, misalnya tombak Banyak Angrem, Tombak Nenggolo, Keris Bethok Sombro, Keris Suro, Puthut Sajen dan lain-lain.
- Keris/tombak/pedang yang memiliki usia tua/setelah kerajaan Songosari, seperti Majapahit, bisa juga dijadikan pusaka tindih.
Pamor keleng adalah keris yang memiliki perlambang untuk menambah kebijaksanaan dari pemilik keris, apa pun amarahnya kalau bertemu dengan kebijaksanaan akan tunduk juga. Namun pamor ini bersifat memilih.
Namun perlu diingat lag bahwa, keris/tombak yang digunakan untuk tindih, harus cocok dengan pemiliknya, kalau tidak cocok percuma saja.